Thursday, November 13, 2008

Sajak Membesuk Hari Mati


Kubesuk hari kematianku,
Dalam nada sepi, sunyi,
Hanya lolongan yang bakal senyap satu ketika nanti,
Yang tinggal sendiri hanya aku,
Mencari ketenangan serta redha-NYA,
Aku hanya kelmarin yang dipinjam dalam sedar,
dibawah pudar,

Sekali lagi aku membesuk hari matiku,
Longlai jasad dikapan putih,
Sebentar lagi bakal reput dimakan tanah,
Siapa aku tika itu,
Dan aku juga harus bertanya siapa aku semalam dan hari ini,
Ga' ada beza mungkin,
Sia-sia aja hidupku,
Sia-sia aja sembilan bulan kandungan ibu,
Aku yang kini terpana menunggu waktu.

Besukan ini terlalu sedih,
Hati ini makin merintih,
Menjauhi hari kelahiran,
Yang mendatang hanya sebuah kematian,
Aku yang pasrah menanti rebah,
Menanggung saat kematian yang buat diriku punah....

fathi alias 2:52pm, 13 nov 2008 alor star


ps: Ingatlah Kematian Bukan Satu Cerita Ia Adalah Janji Tuhan

1 comment:

  1. aku sangat takut membaca puisi kematian.
    mahupun mikiran soal mati.
    aku belum siap.

    ReplyDelete